Wednesday, August 6, 2014

Petani Tebu Rugi Rp 5 Juta Per Hektar



Oleh Admin KeuLSM  /   Rabu 18 Juni 2014  /   1 Tanggapan
Arum mengatakan, kadar rendemen gula 6,75 persen tersebut jauh dari target pemerintah 8 persen. Bahkan, sangat jauh di bawah rekomendasi rendemen gula PT Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia sebesar 8,5 persen.
Sumber: KOMPAS, Senin, 2 Juni 2014
Oleh: MAS
Para petani tebu banyak yang menderita kerugian dalam musim giling tebu tahun 2014. Dengan kadar rendemen gula yang hingga sekarang hanya tercapai rata-rata 6,75 persen, petani tebu rugi Rp 1.250 per kilogram.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Arum Sabil, Minggu (1/6), saat dihubungi di Surabaya, Jawa Timur. ”Produktivitas tebu sekarang 90 ton per hektar. Dengan rendemen 6,75 persen, biaya pokok produksi gula Rp 9.500 per kilogram. Namun, pemerintah menetapkan harga HPP (harga pokok penjualan) gula Rp 8.250 per kilogram,” katanya.
”Kalau nanti harga gula yang terbentuk saat lelang Rp 8.250 per kilogram sesuai HPP dari Kementerian Perdagangan, tiap kilogram gula yang dihasilkan petani menderita kerugian Rp 1.250,” katanya.

Dengan produktivitas tebu per hektar 90 ton, dengan rendemen 6,75 persen, sementara bagi hasil 66 : 34, petani per hektar rugi Rp 5,01 juta. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan produksi gula kristal putih nasional 2,9 juta ton.
Arum mengatakan, kadar rendemen gula 6,75 persen tersebut jauh dari target pemerintah 8 persen. Bahkan, sangat jauh di bawah rekomendasi rendemen gula PT Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia sebesar 8,5 persen.
Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia Tito Pranolo mengatakan, penetapan besaran HPP gula Rp 8.250 per kilogram oleh Kementerian Perdagangan didasarkan atas kadar rendemen yang diproyeksikan mencapai 8 persen. Apabila rendemen itu tak tercapai, petani akan rugi.
Tito mengatakan, kebijakan swasembada gula nasional belum konkret sampai tataran teknis. Untuk mencapai swasembada gula nasional, tambahan lahan 350.000 hektar dibutuhkan dan setidaknya terdapat 14 pabrik gula baru.
Arum mempertanyakan implementasi kebijakan peningkatan produksi gula. ”Program peningkatan produksi gula melalui penggantian bibit menelan dana besar, tetapi mengapa produktivitas tebu dan rendemen tidak naik signifikan,” katanya.
Sumber:
http://keuanganlsm.com/petani-tebu-rugi-rp-5-juta-per-hektar/

No comments: