Monday, May 28, 2012

Pendapat masyarakat petani tebu harus mendukung operasional pabrik gula


Image masyarakat petani tebu terhadap operasional pabrik gula adalah penting, karena keberadaan pabrik gula memerlukan image yang baik dari petani tebu. Untuk mendapatkan image yang baik dari petani tebu tentunya pabrik gula harus berbenah dalam perbaikan manajemen pabrik gula.
Antara pabrik gula dengan masyarakat petani tebu, memerlukan hubungan yang baik. Hubungan baik ini dapat terwujud bilamana antara petani tebu dengan pabrik gula terdapat rasa saling percaya. Rasa saling percaya ini dapat diperoleh dari adanya transparansi, keterbukaan antara petani tebu dan pabrik gula dalam segala hal yaitu keterbukaan mengenai rendemen, timbangan tebu, pemeliharaan tebu yang telah dilakukan petani tebu, yaitu memang petani tebu itu benar-benar memelihara tebunya dengan baik.
Hubungan baik yang disebutkan diatas, yang baik maka segala permasalahan yang timbul antara petani tebu dan pabrik gula dalam hal ini pengelola pabrik gula akan dapat diselesaikan pada hamper seluruh pabrik gula milik BUMN yang selama ini sudah terjadi yaitu ada kecurigaan bahwa pabrik gula tidak jujur terutama yang menjadi image masyarakat mengenai rendemen tebu yang digiling oleh pabrik gula.
Tentunya untuk memperbaiki image masyarakat terhadap pabrik gula – pengelola pabrik gula dapat diejawantahkan dalam bentuk berbagai perubahan, yaitu perubahan dalam soal rendemen yang menurut masyarakat kurang transparan selama ini dan satu lagi dalam hal dana talangan, yaitu adanya kemauan untuk menghilangkan sharing profit.
Perubahan yang bisa mengubah image masyarakat petani tebu terhadap pabrik gula, selanjutnya adalah pabrik gula agar dapat memberikan rendemen minimal kepada petani tebu. Sehingga petani tebu merasa bahwa usaha mereka memelihara tebu dengan baik telah diapresiasi oleh pengelola pabrik gula. Dimana selama ini image masyarakat petani yang tertanam di benaknya adalah bahwa tebu yang dipelihara dengan baik maupun tidak dipelihara rendemennya sama. Ini kan dapat dikatakan tidak adil.
Jika usaha petani tebu memelihara tebunya dengan baik sudah diapresiasi oleh pabrik gula, maka akan muncul image baru bahwa pabrik gula telah bekerja efisien dan professional. Dan memang benar bahwa alasan yang dikemukan pabrik gula selama ini bahwa rendemen rendah adalah karena peralatan pabrik gula yang sudah tua atau yang lain yaitu pemeliharaan tebu oleh petani kurang baik dan lain-lain dapat dihilangkan.
Bilamana pabrik gula berani memberikan jaminan rendemen minal, berarti pabrik gula – dalam hal ini pengelolanya telah bekerja secara professional, yaitu bekerja lebih disiplin dan bekerja sesuai standard operating prosedur. Itulah harapan masyarakat petani tebu selama ini, agar mereka dapat memperoleh keuntungan bersama-sama yaitu petani untung dan pabrik gula juga untung.

Dengan adanya jaminan rendemen minimal, tentunya pabrik gula tidak sembarangan memberikan jaminan rendemen minimal itu, mereka tentu memberikan persyaratan-persayaratan untuk dapat memberikan jaminan rendemen minimal. Misalnya tebu yang akan digiling harus bersih dari kotoran, contoh tebu tidak ada daduk, tebu benar-benar yang telah mencapai umur yang ditetapkan yang ditebang, untuk sogolan atau anak tebu yang belum mencapai umur tidak dapat diikutkan sebagai tebu yang digiling dan lain-lain persyaratan.
Tentunya petani tebu juga akan senang bilamana diberikan jaminan rendemen minimal, dan persyaratan yang diberikan oleh pabrik gula, bilamana logis tentunya petani tebu juga mau memenuhi persyaratan tersebut.
Inilah harapan kita semua yaitu masyarakat petani tebu…..sehingga anekdot yang selama ini ada dalam masyarakat akan terhapus yaitu petani tidak pernah mengecap manisnya tebu, tetapi dapat pahitnya tebu saja……..
Semoga sukses pabrik gula.

No comments: