Wednesday, May 23, 2012

MENGGILING TEBU PETANI TANPA BAGI HASIL


Musim giling tahun 2012 Pabrik Gula Semboro mengambil alih seluruh dana talangan gula petani sebesar Rp 8.100 per kilogram. Ini adalah usaha Pabrik Gula Semboro untuk mensejahterakan petani tebu. Pelaksanaannya adalah bahwa petani tebu tanpa menerima bagi hasil, tetapi  berapa pun harga gula di pasar lelang, seluruhnya menjadi milik petani.
Imbalan yang diterima Pabrik Gula Semboro atau yang menjadi beban petani tebu adalah petani dibebani biaya administrasi Rp 42 per kilogram. Keuntungan lain bagi petani, Administratur Pabrik Gula Semboro yang dikelola PTPN XI menjanjikan rendemen tebu petani 7 persen minimal.
Demikian dikemukakan Administratur Pabrik Gula  Semboro Widodo K, Ketua Koperasi Petani Tebu Rakyat Mitra Usaha Marzuki Abd Ghofur, dan Ketua Paguyuban Petani Tebu Rakyat (PPTR) M Ali Fikri hal ini dinyatakan dalam rapat dengan para petani.
Pola ini merupakan komitmen dari Pabrik Gula Semboro dalam usaha untuk mensejahterakan petani tebu dan ini adalah lompatan besar. Yang berarti bahwa pada tahun lalu petani menerima bagi hasil 60 : 40 pada musim giling tahun 2012 tidak ada pola yang seperti tahun lalu.
Artinya jika harga lelang gula Rp. 9.000,- per kilobram, semua menjadi hak petani. Diharapkan pola ini dapat memperkecil peluang bagi petani di wilayah Pabrik Gula Semboro tidak menjual tebu ke Pabrik gula lain. Karena dengan adanya petani tebu menjual tebunya ke pabrik gula lain, maka itu merupakan kerugian bagi pabrik gula Semboro.
Semoga niat baik Pabrik Gula Semboro, mendapat sambutan petani tebu dan pada kenyataannya dapat mensejahterakan petani tebu. Sehingga dapat dikatakan “bahwa petani dapat menikmati manisnya gula”………

No comments: