Tuesday, 20 March 2012
JAKARTA– Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, Indonesia sudah bisa
mengalami surplus gula sepanjang 2012, jika produksi gula berbasis tebu
dan gula rafinasi digabung.
Kepala Bappebti Syahrul R
Sempurnajaya menyebutkan,total produksi gula rafinasi dan gula berbasis
tebu pada 2008 saja sudah mencapai 4,6 juta ton. “Proyeksi tahun ini
kita sudah menghasilkan 2,7– 2,8 juta ton untuk gula berbasis tebu.
Sedangkan,untuk raw sugarsekitar 1,5 juta ton,”kata Syahrul dalam
keterangan tertulisnya di Jakarta kemarin. Sejauh ini, lanjut dia,
Indonesia memiliki carry over stock yang cukup besar seperti tahun lalu.
Namun,
harus diperhatikan periode Januari–Juni yang tidak ada masa giling
sehingga tidak ada produksi dalam negeri.“ Dalam kondisi seperti itu,
pemerintah akan menghabiskan stok yang sudah ada dan menggunakan
produksi dari rafinasi,”jelasnya. Sementara, Wakil Ketua Tim Komisi VI
DPR untuk program swasembada gula Arya Bima mengatakan, untuk tahun 2012
dianggarkan dana sebesar Rp250 miliar untuk revitalisasi 51 pabrik gula
di bawah PT Perkebunan Nusantara IX.
Dia mengatakan, pada 2014
pemerintah dan DPR sepakat harus sudah masuk pada swasembada
gula.Namun,syaratnya swasembada berbasis on farm, yakni ketersediaan
pasokan bahan baku tebu. “Kalau itu bisa dilakukan, maka petani akan
menikmati hasilnya dan menjadi sejahtera. Sebab, mereka tulang punggung
peningkatan produksi gula,”katanya. Untuk meningkatkan produksi, lanjut
dia, ada kesepakatan antara pemerintah dan DPR untuk menambah areal
tanam (lahan) sekitar 300.000 hektare di Pulau Jawa, Lampung, Nusa
Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi.
DPR, lanjutnya, sudah
menyetujui anggaran revitalisasi 51 pabrik gula milik PTPN IX, dengan
menambah alat produksi dan memaksimalkan kapasitas produksi. Menurut
dia, kebutuhan untuk gula konsumsi dalam negeri mencapai 2,7 juta ton
dan gula industri 3 juta ton.
Karena masih kurang sekitar 300.000
ton, maka akhirnya pemerintah masih mengimpor gula dari luar yang
kadang harganya sangat tinggi.Namun, di sisi lain, harga gula dalam
negeri yang terus meningkat diharapkan mampu menumbuhkan minat petani
u.ntuk menanam tebu. bernadette lilia nova
Sumber:
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/479166/
2 comments:
mudah mudahan apa yang menjadi haraoan bisa terwujud
trims info beritanya
Terima kasih kunjungan dan komen nya, memang itulah yang diharapkan kita semua.
Post a Comment