Friday, March 16, 2012

APTRI: Penyelundupan Gula Terus Berlangsung

Pergulaan
APTRI: Penyelundupan Gula Terus Berlangsung
Agustinus Handoko | Marcus Suprihadi | Senin, 12 Maret 2012 | 12:08 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com- Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen, mengatakan, penyelundupan gula putih dari Malaysia ke Kalimantan Barat masih berlangsung. Penyelundupan akan terus berlangsung karena harga gula Malaysia eks impor Thailand sangat murah.
"Pabrik gula di Thailand itu mesinnya baru, sehingga konsumsi bahan bakarnya hemat. Setelah diekspor ke Malaysia, gula masih mendapat subsidi dari Kerajaan Malaysia, sehingga harganya makin murah lagi," kata Soemitro, Senin (12/3/2012).
Soemitro memberi gambaran, di pabrik gula Thailand, satu kuintal tebu bisa menghasilkan 14 kilogram gula putih. Pola gula sebesar 70 persen untuk petani dan 30 persen untuk pabrik.
Di Indonesia, satu kuintal tebu hanya menghasilkan rata-rata 7,5 kilogram gula putih karena pabrik gula masih menggunakan mesin tua yang konsumsi bahan bakarnya boros. Ini masih ditambah dengan pola pembagian gula putih 66 persen untuk petani dan 34 persen untuk pabrik.
"Harga gula putih di Indonesia lalu memang jauh lebih mahal dibandingkan dengan gula eks impor Thailand di Malaysia. Itu penyebab utama terjadinya penyelundupan gula putih dari Malaysia ke Kalbar," kata Soemitro.
Harga gula putih produksi pabrik gula di Jawa, sampai di Pontianak bisa mencapai Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per kilogram. Sedangkan harga gula putih dari Malaysia hanya Rp 7.000 hingga Rp 9.000 per kilogram. 
 
Sumber:
http://regional.kompas.com/read/2012/03/12/12080111/APTRI.Penyelundupan.Gula.Terus.Berlangsung
 

No comments: