Senin, 03 Januari 2011 , 20:35:00
Ingin Swasembada, Terus Impor Gula
JAKARTA -- Pemerintah menyatakan tekadnya untuk bisa swasembada gula pada tahun 2014. Namun hingga tahun 2011 ini, untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri, pemerintah masih harus melakukan impor. Untuk itulah, berbagai kebijakan menuju swasembada gula tengah dilakukan pemerintah.
‘’Kita bertekad harus bisa swasembada tahun 2014. Karena itu ketersediaan lahan bagi petani gula dalam negeri untuk meningkatkan produksi, terus kita perhatikan,’’ kata Menteri Perindustrian MS Hidayat kepada wartawan di kantor Menko perekonomian Jakarta, Senin (3/1).
Salah satu langkah pemerintah adalah melakukan revitalisasi industri gula. Seperti revitalisasi PT Barata dan PT Boma Bisma Indra untuk meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi mesin peralatan pabrik gula di bidang foundry, metal working dan boiler.
Juga akan dilakukan revitalisasi 8 pabrik gula (PG) yakni PG Merican, PG Semboro, PG Jatiroto, PG Takalar, PG Krebet Baru I, PG Krebet Baru II dan PG Candi baru melalui pernyertaan modal negara (PMN). Serta revitalisasi 46 pabrik gula melalui program subsidi bunga.
‘’Kita juga akan siapkan lahan untuk petani gula dalam negeri. Akan ada 300 ribu hektar lahan yang kita siapkan meski Menteri Pertanian minta 350 ribu lahan. Sementara kita akan bekerjasama dengan range itu untuk mendorong target produksi gula,’’ kata Hidayat.
Sementara, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu tengah bersiap-siap memanggil para Importir Terdaftar (IT) gula yang dinilai lamban memenuhi target impor mereka.‘’Setahu saya sudah ada kontraknya, tapi masih ada keterlambatan. Ini yang akan kita cari tahu, mengapa sampai ada keterlembatan impor. Kita akan panggil mereka untuk melakukan evaluasi,’’ kata Marie.
Marie mengatakan, ada 6 IT yang ditunjuk pemerintah namun belum melaksanakan tanggungjawab mereka. Padahal izin yang diberikan dalam rangka target pemerintah memenuhi stok nasional di tahun 2011.
‘’Harusnya dengan harga sekarang, mereka (IT) sudah bisa mulai melakukan impor. Apalagi saat ini kita sedang menjaga stok gula dalam negeri sebelum musim giling di April nanti,’’ kata Marie.
Izin impor gula kristal putih (GKP) dari Kementrian Perdagangan adalah sebanyak 450.000 ton. Izin impor ini diberikan kepada 6 IT yang berasal dari BUMN. Yakni kepada kepada PTPN X sebanyak 90.000 ton, PTPN IX sebanyak 70.000 ton, PTPN XI sebanyak 90.000 ton, RNI sebanyak 50.000 ton, PPI sebanyak 90.000 ton dan Bulog 60.000 ton. Izin impor ini telah dikeluarkan sejak 8 September 2010 untuk periode impor 1 Januari 2011 sampai 15 April 2011.(afz/jpnn)
‘’Kita bertekad harus bisa swasembada tahun 2014. Karena itu ketersediaan lahan bagi petani gula dalam negeri untuk meningkatkan produksi, terus kita perhatikan,’’ kata Menteri Perindustrian MS Hidayat kepada wartawan di kantor Menko perekonomian Jakarta, Senin (3/1).
Salah satu langkah pemerintah adalah melakukan revitalisasi industri gula. Seperti revitalisasi PT Barata dan PT Boma Bisma Indra untuk meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi mesin peralatan pabrik gula di bidang foundry, metal working dan boiler.
Juga akan dilakukan revitalisasi 8 pabrik gula (PG) yakni PG Merican, PG Semboro, PG Jatiroto, PG Takalar, PG Krebet Baru I, PG Krebet Baru II dan PG Candi baru melalui pernyertaan modal negara (PMN). Serta revitalisasi 46 pabrik gula melalui program subsidi bunga.
‘’Kita juga akan siapkan lahan untuk petani gula dalam negeri. Akan ada 300 ribu hektar lahan yang kita siapkan meski Menteri Pertanian minta 350 ribu lahan. Sementara kita akan bekerjasama dengan range itu untuk mendorong target produksi gula,’’ kata Hidayat.
Sementara, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu tengah bersiap-siap memanggil para Importir Terdaftar (IT) gula yang dinilai lamban memenuhi target impor mereka.‘’Setahu saya sudah ada kontraknya, tapi masih ada keterlambatan. Ini yang akan kita cari tahu, mengapa sampai ada keterlembatan impor. Kita akan panggil mereka untuk melakukan evaluasi,’’ kata Marie.
Marie mengatakan, ada 6 IT yang ditunjuk pemerintah namun belum melaksanakan tanggungjawab mereka. Padahal izin yang diberikan dalam rangka target pemerintah memenuhi stok nasional di tahun 2011.
‘’Harusnya dengan harga sekarang, mereka (IT) sudah bisa mulai melakukan impor. Apalagi saat ini kita sedang menjaga stok gula dalam negeri sebelum musim giling di April nanti,’’ kata Marie.
Izin impor gula kristal putih (GKP) dari Kementrian Perdagangan adalah sebanyak 450.000 ton. Izin impor ini diberikan kepada 6 IT yang berasal dari BUMN. Yakni kepada kepada PTPN X sebanyak 90.000 ton, PTPN IX sebanyak 70.000 ton, PTPN XI sebanyak 90.000 ton, RNI sebanyak 50.000 ton, PPI sebanyak 90.000 ton dan Bulog 60.000 ton. Izin impor ini telah dikeluarkan sejak 8 September 2010 untuk periode impor 1 Januari 2011 sampai 15 April 2011.(afz/jpnn)
Sumber:
http://www.jpnn.com/read/2011/01/03/81013/Ingin-Swasembada,-Terus-Impor-Gula-
No comments:
Post a Comment