Jarang Ketemuan, Bos Pabrik Gula Semboro 'Diserang' Petani
Kamis, 10 Juni 2010 16:17:18 WIB
Reporter : Oryza A. Wirawan
Jember (beritajatim.com) - Sejumlah perwakilan petani tebu menyerang habis-habisan Administratur Pabrik Gula PT Perkebunan Nusantara XI di Semboro, Hari Widodo, dalam rapat dengar pendapat di Komisi B DPRD Jember, Kamis (10/6/2010).
Salah satu 'serangan' adalah tidak terselenggaranya Forum Temu Kemitraan (FTK) secara rutin. FTK adalah forum pertemuan antara petani dengan pengelola pabrik gula, untuk membahas persoalan-persoalan yang muncul.
"Sampai sekarang tak pernah ada FTK legal formal. Kalau yang liar saya tidak tahu, yang hadir dan mewakili petani, kita pertanyakan juga. Tanyakan saja ke Dinas Kehutanan dan Perkebunan, pernah tidak melegalkan FTK (yang sudah pernah diselenggarakan)," kata Ketua Paguyuban Petani Tebu Rakyat, Moh. Ali Fikri.
Kholid Nawawi, Sekretaris Koperasi Petani Tebu Rakyat Mitra Usaha, satu suara dengan Fikri. "FTK yang terjadi selama ini hanya setahun sekali, jelang musim giling. Tahun-tahun terdahulu, dua minggu sekali dilaksanakan. Tahun ini tidak dilaksanakan," katanya.
Padahal, ada banyak persoalan yang dihadapi petani tebu Jember, salah satunya tentang masalah harga dan sistem dana talangan. "Tanpa ada FTK, kita tak akan tahu kesulitan masing-masing petani," kata anggota Komisi B DPRD Jember, Samuji Zarkasi.
Hari Widodo berterima kasih dengan kritik para petani. Ia siap membangun komunikasi intensif dengan para petani, terutama untuk memmbicarakan persoalan-persoalan yang dianggap krusial. [wir]
No comments:
Post a Comment