Thursday, December 31, 2009

Krisis Gula Diperikan Berlanjut Hingga Februari 2010

Rabu, 30 Desember 2009 16:23
Krisis Gula Diperikan Berlanjut Hingga Februari 2010

Konsumen gula harus lebih bersabar. Krisis gula yang menyebabkan harganya melonjak masih berlanjut. Disprindag Riau memprediksi kondisi baru normal Februari 2010.

Riauterkini-PEKANBARU- Melonjaknya harga gula di pasaran tak lepas dari perubahan iklim di Brasil dan India yang melakukan konversi lahan tebu menjadi kebun sawit, Perubahan itu memicu stok gula menipis dan harga melonjak dipasaran. Kondisi pasar gula yang tak stabil diprediksi belum berlalu dalam waktu dekat.

Hal itu disampaikan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Riau, Hamsani Rahman kepada wartawan di Pekabaru, Rabu (30/12/09). Menurutnya, stok gula baru akan kembali normal pada bulan februari 2010.

‘’Untuk menekan harga gula yang sudah melambung tinggi itu, tanggal 24 November 2009, Disperindag sudah lakukan rapat di Jakarta, soal kelangkaan gula dipasaran. Akhirnya diputuskan untuk mengatasinya, melakukan inpor gula oleh pemerintah dari Thailand, jumlahnya mencapai 500 ribu ton. Sedangkan pihak yang diberikan wewenang untuk melakukan impor dilibatkan beberapa perusahaan seperti bulog, PPI, RNI, PTPN,’’ujar Hamsani.

Hamsani menjelaskan lebih rinci bahwa akibat stok gula dunia menipis, berimbas kepada pasaran gula di Riau yang mencapai Rp12 ribu di pasaran lokal yang sebelumnya hanya dibawah kisaran harga Rp10 ribu. ‘’Impor gula itu, diperkirakan akan masuk pada minggu ke-2 januari 2010,’’jelas Hamsani.

Penyebab kenapa gula itu langka, disebabkan oleh pasaran gula dunia karena adanya konversi lahan di India, dari lahan tebu menjadi perkebunan sawit yang secara tidak langsung ikut mengurangi pasokan gula, Brasil terjadinya perubahan iklim. India dan Brasil merupakan Negara pemasok terbesar gula di Dunia.***(mad)

Sumber:
http://www.riauterkini.com/usaha.php?arr=27357

No comments: