Friday, April 27, 2012

Uret Serang Ratusan Hektare Tebu

Friday, 27 April 2012 11:01 

BANTUL - Manajemen PT Madu Baru punya perhatian khusus terhadap petani tebu. Pengelola Pabrik Gula Madukismo tersebut rela meninjau langsung areal lahan tebu di Purworejo. Lahan itu diserang hama uret.
Ratusan hektare lahan tebu di Purworejo rusak akibat diserang uret. Akibatnya, petani menanggung kerugian hingga miliaran rupiah lantaran produktivitas tebu menurun.
”Jika tanaman tebu ini dibiarkan terus, tidak segera ditebang, serangan hama uret semakin meluas. Ppetani akan menanggung kerugian ratusan jutaan rupiah bahkan miliaran rupiah,” kata Marto Sudarmo, wakil ketua Koperasi Petani Tebu Purworejo kepada Komisaris Utama PT Madu Baru GKR Pembayun saat meninjau tanaman tebu yang diserang hama uret di Purworejo (23/4).
Ikut pula dalam rombongan dalan peninjauan itu antara lain Direktur Utama PT Madu Baru Rachmad Edi Cahyono, Direktur Tanaman Semusim Kementerian Pertanian RI Dr Ir Agus Hasanudin Rachman, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia selaku pemegang saham PT Madu Baru Ismed Hasan Putro, dan petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu RI (APTRI) Cabang Purworejo.
Marto menambahkan, hama uret pada tanaman tebu ini imbas perubahan musim. Sepanjang 2012 ini tidak ada hujan di wilayahnya. Ini menyebabkan tanah kering. ”Kalau ada hujan, hama pasti kembali ke dalam tanah lagi. (Uret) tidak naik kepermukaan,” jelas Marto.
Meski Purworejo masuk wilayah Jawa Tengah, papar Rachmad Edi, perkebunan tebunya tergolong masuk wilayah kerja pabrik gula PT Madu Baru DIJ. Dia menjelaskan, luas perkebunan tebu di Purworejo mencapai 817,25 hektare. Dari luas lahan itu, diperkirakan tanaman tebu yang tidak diserang hama uret hanya 246,68 hektare.
”Seluas 570,57 hektare lahan tebu diperkirakan diserang hama uret. Jika tanaman tebu dibiarkan, kerugian petani terus bertambah. Ini bisa mempengaruhi produksi gula di tanah air,” tandas Edi.
Dari estimasi APTRI Cabang Purworejo, apabila tebu tidak segera ditebang atau menunggu rencana panen 1 Juni mendatang kerugian petani mencapai lebih Rp 1 miliar. ”Ini harus dipikirkan,? jelasnya.
Ismed Hasan Putro mengatakan, serangan hama uret membuat tanaman tebu menguning dan roboh. Selain itu, produktivitas tanaman yang sudah diserang uret otomatis menurun. ”Rendemen tebu yang diserang uret paling tinggal lima hingga enam persen,” katanya.
Setelah menyaksikan langsung serangan hama uret, Ismed meminta direksi PT Madu Baru segera menebang tebu tersebut. Dia tidak ingin serangan uret meluas.
Petani tebu harus diselamatkan. Tidak ada pilihan lagi kecuali harus mempercepat penebangan tebu untuk digiling,” tambah ketua Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) ini. (mar/amd)

Sumber:
http://www.radarjogja.co.id/berita/utama/24780-uret-serang-ratusan-hektare-tebu-.html

No comments: