Waspadai Harga Gula Anjlok
Senin, 05/03/2012 | 09:35 WIB
Senin, 05/03/2012 | 09:35 WIB
SURABAYA – Kalangan petani dan
pabrik gula (PG) harus mewaspadai kemungkinan terjadinya penurunan harga gula,
pasalnya bulan Juli produksi hasil giling melimpah, seiring optimisme naiknya
produksi gula. Fenomena ini akan berdampak pula pada harga gula domestik, yang
diperkirakan akan mengalami penurunan pula.
Pada Jumat (2/3), harga gula untuk
penyerahan Mei 2012 di Bursa Berjangka London ditransaksikan pada level Rp 5,87
juta). Sementara untuk pengapalan Juli dan Agustus 2012 masing-masing Rp 5,75
juta dan Rp 5,67 juta.
Menurut Ketua Kompartemen Manajemen
Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI), Adig Suwandi, petani dan PG berbahan tebu
perlu mewaspadai penurunan harga gula. Masalahnya, stok gula dunia diperkirakan
melimpah menyusul kenaikan produksi yang lebih tinggi dibanding laju
konsumsi.
“Status Indonesia sebagai produsen
sekaligus pengimpor gula, menjadikan perubahan harga di pasar global akan
berdampak signifikan terhadap terbentuknya harga domestik. Selain
pertimbangan stok yang berasal dari produksi dalam negeri, para pedagang selalu
menjadikan harga dunia sebagai referensi saat mereka membeli atau melepas gula,”
paparnya, Minggu (4/3) kemarin.
Untuk menghadapi kemungkinan
tersebut, kata dia, pengendalian stok harus dilakukan secara
cermat. Selain itu, pencegahan masuknya gula rafinasi ke pasar eceran,
harus menjadi komitmen negara terkait perlindungan produksi berbasis sumber
daya lokal.
“Pencegahan ini penting mengingat
impor gula kristal mentah (raw sugar) untuk bahan baku industri gula
rafinasi, mendapatkan fasilitas keringanan bea masuk 0-5%.
Bandingkan dengan PG berbahan baku tebu bila melakukan kegiatan impor untuk
optimalisasi kapasitas, wajib membayar bea masuk Rp 550/kg. Harga gula
dunia yang lebih murah potensial mendorong pabrikan gula rafinasi bersemangat
melakukan impor raw sugar,” imbuh Adig yang juga General Manager
Marketing PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI.
Informasi Organisasi Gula Dunia (International
Sugar Organization/ISO) yang berpusat di London belum lama ini membuat
perkiraan surplus gula dunia periode 2011-2012 naik dari 4,46 juta ton menjadi
5,17 juta ton.
Produksi gula dunia periode
2011-2012 sebanyak 173,00 juta ton atau naik 4,9% dibanding periode
2010-2011, sementara laju konsumsi hanya 2,3% mengarah 167,83 juta ton.
Surplus didorong ekspektasi meningkatnya produksi di sejumlah negara
produsen utama seperti Rusia, Uni Eropa, India, Pakistan dan Ukraina.
Meskipun pengurangan produksi mungkin terjadi di Brazil yang selama ini dikenal
sebagai produsen terbesar.
Adig menambahkan berkurangnya stok
ekspor di Brazil tampaknya bisa diimbangi stok yang berasal dari pemain utama
lain, termasuk Australia, Uni Eropa, India dan Thailand. Ekspor gula dunia
sendiri diprediksi naik 0,51% menjadi 53,27 juta ton dibanding tahun
sebelumnya. Sementara impor dunia juga berkurang akibat tingginya
produksi gula di negara-negara pengimpor, termasuk Indonesia yang sangat
mungkin bakal menghasilkan 2,5 juta-2,7 juta ton.
“Secara keseluruhan, impor gula
estimasi kami berada pada level 49,15 juta ton atau turun dari perkiraan
sebelumnya 52,76 juta ton. Impor tertinggi sempat tercatat pada tahun 2009-2010
sebesar 55,4 juta ton,”ungkapnya.
Lebih jauh ia mengatakan harga gula
yang menarik masih merupakan motivator terbaik bagi petani untuk menanam tebu
dan melakukan best agricultural practices. “Iklim tersebut harus
dijaga agar program swasembada gula yang sudah dicanangkan pemerintah dan
stakeholders pergulaan dapat direalisasikan,”tuturnya.
Menurutnya, sejauh ini harga gula di
pasar internasional masih sangat fluktuatif dan berada pada kisaran 645- 670
dollar AS (Rp 5,88-Rp 6,03 juta) per ton FOB. Harga tersebut merupakan harga di
negara asal dan belum termasuk biaya pengapalan dan premium. m27
Produksi Gula Nasional
Tahun Produksi (ton)
2008
2,7 juta
2009
2,6 juta
2010
2,5juta
2011
2,1 juta
Kebutuhan Gula Nasional
Jenis
Jumlah
GKP Konsumsi
2.950.000 ton
GKP Industri
Mamin 2.750.000 ton
Total
5.700.000 ton
Sumber : Ikagi
Sumber berita:
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=6beef349003c2fd85d8785d8088f8aff&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5
No comments:
Post a Comment