Tuesday, March 6, 2012

Perubahan harga di pasar global berdampak signifikan terhadap harga gula domestik


Waspadai Harga Gula Anjlok
Senin, 05/03/2012 | 09:35 WIB

SURABAYA – Kalangan petani dan pabrik gula (PG) harus mewaspadai kemungkinan terjadinya penurunan harga gula, pasalnya bulan Juli produksi hasil giling melimpah, seiring optimisme naiknya produksi gula. Fenomena ini akan berdampak pula pada harga gula domestik, yang diperkirakan akan mengalami penurunan pula.
Pada Jumat (2/3), harga gula untuk penyerahan Mei 2012 di Bursa Berjangka London ditransaksikan pada level Rp 5,87 juta). Sementara untuk pengapalan Juli dan Agustus 2012 masing-masing Rp 5,75 juta dan Rp 5,67 juta.
Menurut Ketua Kompartemen Manajemen Ikatan Ahli Gula Indonesia (IKAGI), Adig Suwandi, petani dan PG berbahan tebu perlu mewaspadai penurunan harga gula. Masalahnya, stok gula dunia diperkirakan melimpah menyusul kenaikan produksi yang lebih tinggi dibanding laju konsumsi. 
“Status Indonesia sebagai produsen sekaligus pengimpor gula, menjadikan perubahan harga di pasar global akan berdampak signifikan terhadap terbentuknya harga domestik.  Selain pertimbangan stok yang berasal dari produksi dalam negeri, para pedagang selalu menjadikan harga dunia sebagai referensi saat mereka membeli atau melepas gula,” paparnya, Minggu (4/3) kemarin.
Untuk menghadapi kemungkinan tersebut, kata dia, pengendalian stok  harus dilakukan secara cermat.  Selain itu, pencegahan masuknya gula rafinasi ke pasar eceran, harus menjadi komitmen negara terkait perlindungan produksi berbasis sumber daya lokal. 
“Pencegahan ini penting mengingat impor gula kristal mentah (raw sugar) untuk bahan baku industri gula rafinasi,  mendapatkan fasilitas keringanan bea masuk 0-5%.  Bandingkan dengan PG berbahan baku tebu bila melakukan kegiatan impor untuk optimalisasi kapasitas, wajib membayar bea masuk Rp 550/kg. Harga gula dunia yang lebih murah potensial mendorong pabrikan gula rafinasi bersemangat melakukan impor raw sugar,” imbuh Adig yang juga General Manager Marketing PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI.
Informasi Organisasi Gula Dunia (International Sugar Organization/ISO) yang berpusat di London belum lama ini membuat perkiraan surplus gula dunia periode 2011-2012 naik dari 4,46 juta ton menjadi 5,17 juta ton.
Produksi gula dunia periode 2011-2012 sebanyak 173,00  juta ton atau naik 4,9% dibanding periode 2010-2011, sementara laju konsumsi hanya 2,3% mengarah 167,83 juta ton. Surplus  didorong ekspektasi meningkatnya produksi di sejumlah negara produsen utama  seperti Rusia, Uni Eropa, India, Pakistan dan Ukraina. Meskipun pengurangan produksi mungkin terjadi di Brazil yang selama ini dikenal sebagai produsen terbesar.
Adig menambahkan berkurangnya stok ekspor di Brazil tampaknya bisa diimbangi stok yang berasal dari pemain utama lain, termasuk Australia, Uni Eropa, India dan Thailand. Ekspor gula dunia sendiri diprediksi naik 0,51% menjadi 53,27 juta ton dibanding tahun sebelumnya. Sementara impor dunia juga berkurang akibat  tingginya produksi gula di negara-negara pengimpor, termasuk Indonesia yang sangat mungkin bakal menghasilkan 2,5 juta-2,7 juta ton.
“Secara keseluruhan, impor gula estimasi kami berada pada level 49,15 juta ton atau turun dari perkiraan sebelumnya 52,76 juta ton. Impor tertinggi sempat tercatat pada tahun 2009-2010 sebesar 55,4 juta ton,”ungkapnya.
Lebih jauh ia mengatakan harga gula yang menarik masih merupakan motivator terbaik bagi petani untuk menanam tebu dan melakukan best agricultural practices.  “Iklim tersebut harus dijaga agar program swasembada gula yang sudah dicanangkan pemerintah dan stakeholders pergulaan dapat direalisasikan,”tuturnya.
Menurutnya, sejauh ini harga gula di pasar internasional masih sangat fluktuatif dan berada pada kisaran 645- 670 dollar AS (Rp 5,88-Rp 6,03 juta) per ton FOB. Harga tersebut merupakan harga di negara asal dan belum termasuk biaya pengapalan dan premium.  m27
Produksi Gula Nasional
Tahun   Produksi (ton)
2008                       2,7 juta
2009                       2,6 juta
2010                       2,5juta
2011                       2,1 juta
Kebutuhan Gula Nasional
Jenis                                                 Jumlah
GKP Konsumsi                   2.950.000 ton
GKP Industri Mamin           2.750.000 ton
Total                                   5.700.000 ton

Sumber : Ikagi
Sumber berita:
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=6beef349003c2fd85d8785d8088f8aff&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5

No comments: