Monday, August 1, 2011

Harga Gula Dunia Naik, Pengusaha Masih Santai

21 July 2011

JAKARTA. Staf ahli Asosiasi Gula Indonesia Colosewoko mengatakan saat ini harga lelang gula kristal putih(GKP) sudah mencapai Rp 8.600 per kg. Kenaikan harga ini menurutnya dipicu oleh kenaikan harga gula di pasar internasional.

Bursa berjangka Tokyo mencatat harga komoditas raw sugar untuk bahan baku gula rafinasi untuk pengiriman September pada perdagangan Selasa (19/7) harga gula berada di posisi US$ 587,91 per ton. Posisi tertinggi sempat terjadi pada akhir pekan lalu di tingkat US$ 607,64 per ton. Padahal pada akhir Juni 2011, harga gula masih berada di posisi US$ 572,63.

Bursa berjangka ICE Futures New York juga mencatat terjadi kenaikan harga gula putih di pasar internasional pada pekan lalu. Harga gula untuk pengiriman Oktober 2011 dikenai harga US$ 790,3 per ton pada perdagangan Rabu(13/7). Sementara pada perdagangan Selasa kemarin berada di level US$ 765,1. Pada akhir Juni 2011, harga gula masih berada di level US$ 670,3 atau naik hingga 17,9% pada posisi tertinggi pertengahan pekan lalu. “Saya mendapat laporan harga gula di pasar internasional FOB per 13 Juli sudah US$ 817 ton, naik US$ 94 sejak sebulan sebelumnya. Dengan segala biaya lain jadi US$ 1087 per ton, kalau dirupiahkan Rp 9.300 per kg. Kalau seperti ini harga lelang bisa mencapai Rp 9.000,” kata Colosewoko.

Namun Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia(GAPMMI) tak khawatir akan kenaikan harga ini. Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman mengatakan kenaikan harga lelang gula yang berada di kisaran 10% ini masih terhitung normal karena saat sebentar lagi akan memasuki masa bulan puasa dan hari raya Idul Fitri. Adhi mengatakan kenaikan harga ini tidak akan terasa dalam waktu dekat karena sebagian besar pengusaha telah memiliki kontrak dengan para produsen gula rafinasi dengan tingkat harga yang lebih rendah. Menurut Adhi, rata-rata mereka mendapatkan harga kontrak gula di level Rp 8000 per kg. “Lagi pula dengan pasokan gula lokal kita yang rata-rata per bulan surplus 150.000 ton, harga gula tidak akan melonjak terlalu jauh,” kata Adhi. Wakil Ketua Umum GAPMMI Sribugo Suratmo mengatakan tak ada alasan untuk para produsen menaikkan harga dalam waktu dekat, bahkan untuk para pedagang makanan dan minuman yang menggunakan bahan baku gula. “Ini kan untuk pengiriman September dan Oktober, jadi harga untuk Idul Fitri tidak akan banyak terganggu. Kenaikan akan terasa untuk pasokan Natal dan Tahun Baru nanti,” kata Sribugo ketika dihubungi, Selasa(19/7).

Colosewoko mengatakan kenaikan harga gula biasanya tak hanya dipengaruhi oleh pasokan dan produksi dalam negeri. Spekulasi dan pergerakan harga komoditas lainnya juga bisa mempengaruhi harga ini. Selain itu terjadi beberapa hal yang di luar ekspektasi seperti ekspor gula India yang tak sebesar perkiraan di awal tahun. Namun memasuki musim panen tebu di negara produsen gula seperti Brazil, harga diharapkan tak naik terlalu jauh

Sumber Kontan.co.id (sekper-hen/N10)
http://www.bumn.go.id/ptpn10/publikasi/harga-gula-dunia-naik-pengusaha-masih-santai/

No comments: