Tuesday, November 30, 2010

Anomali Cuaca Tekan Rendemen Tebu Petani di Jawa Timur

Anomali Cuaca Tekan Rendemen Tebu Petani di Jawa Timur
Senin, 29 November 2010 22:16 WIB

JEMBER--MICOM: Rendemen tebu (kadar kandungan gula di dalam batang tebu) petani di Jawa Timur tahun 2010 cukup rendah yakni rata-rata 6,2 persen karena anomali cuaca.

"Rendemen tebu petani memang rendah tahun ini karena perubahan iklim yang ekstrem, sehingga memengaruhi kualitas dan produksi gula nasional," kata Dewan Komisaris PTPN X, Rudi Wibowo, di sela-sela acara workshop di Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (29/11).

Menurut dia, rendahnya rendemen tebu petani tidak hanya terjadi di Jawa Timur, namun di seluruh daerah baik di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa. "Rendahnya rendemen tebu petani memengaruhi kualitas gula yang diproduksi, yang juga akan berpengaruh pada harga beli tebu petani oleh pabrik," tuturnya menjelaskan.

Rendemen tebu petani di PTPN X tahun 2008 sebesar 8,41 persen, dengan luas areal tanaman tebu sebanyak 63 ribu hektare dan produksi gula sebanyak 483 ribu ton.

Sedangkan tahun 2009 tercatat rendemen tebu sebesar 7,76 persen, dengan luas areal tebu sebesar 77 ribu hektare dan produksi gula sebanyak 447.307 ton.

"PTPN X memiliki pabrik gula sebanyak 11 PG dan revitalisasi PG sudah dilakukan di enam PG yang ada, sedangkan sisanya masih dalam tahap revitalisasi," kata Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia itu.

Sementara itu, Ketua Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Jember, Marzuki Abdul Ghafur, mengatakan rendemen tebu petani di Kabupaten Jember tahun 2010 cukup rendah yakni sekitar 5 persen, padahal sesuai dengan permintaan PG seharusnya rendemen sebesar 6-7 persen.

"Curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa bulan terakhir menyebabkan rendemen tebu rendah, sehingga banyak petani merugi," tuturnya.

Sebagian petani, kata dia, enggan menanam tebu, sehingga beralih ke tanaman lainnya seperti jagung dan kacang-kacangan. Menurut dia, rendahnya rendemen tebu berdampak pada keuntungan petani, bahkan petani sudah membuat kesepakatan dengan sejumlah PG terkait dengan rendemen tebu.

Apabila rendemen tebu kurang dari 6 persen, tambahnya, maka petani mendapat pembagian hasil gula sebesar 66 persen dan PG sebesar 34 persen. "Sebaliknya jika rendemen lebih dari 6 persen, petani mendapat pembagian 70 persen dan PG 30 persen," kata Wakil Ketua DPRD Jember itu. (Ant/OL-2)
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/read/2010/11/29/184854/125/101/Anomali-Cuaca-Tekan-Rendemen-Tebu-Petani-di-Jawa-Timur

No comments: