Saturday, April 3, 2010

Gula

GULA
Waspada, Dunia Kekurangan Pasokan 5 Juta Ton Gula
Jumat, 19 Februari 2010 | 03:28 WIB
Jakarta, Kompas - Pasar gula dunia tahun ini bakal kekurangan pasokan sebesar 5 juta ton. Ini, antara lain, karena sekitar 3 juta ton gula dunia sudah dipesan India. Tahun 2009 India defisit 3 juta ton gula.
Dampak dari langkanya gula di pasar dunia mengakibatkan harga gula konsumsi di dalam negeri berpotensi naik dari Rp 9.300 per kilogram menjadi Rp 10.300-Rp 11.000 per kilogram.
”Industri makanan dan minuman akan menyedot gula kristal masyarakat sehingga harga gula di masyarakat akan naik,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu Indonesia yang juga Ketua Komite Tetap Distribusi dan Keagenan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Natsir Mansyur, Kamis (18/2) di Jakarta.
Minimnya gula mentah atau gula rafinasi di dalam negeri akan menyebabkan permintaan terhadap gula konsumsi di pasar domestik meningkat. Indonesia setiap tahun membutuhkan 1,2 juta ton gula rafinasi untuk industri.
”Kalau dunia kurang 5 juta ton, bagaimana memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Harganya pasti akan sangat tinggi. Kalau gula rafinasi habis, otomatis pabrik akan mengambil gula kristal. Jadi, persediaan gula di pasar tidak ada. Otomatis harga gula akan naik,” tuturnya.
Pemerintah, kata Natsir, seharusnya menyerahkan distribusi dan perdagangan gula kepada daerah. Permasalahan gula selama ini justru muncul dari pemerintah pusat yang tidak memahami perdagangan dan distribusi di daerah.
Sekarang, lanjutnya, Aceh minta gula diimpor karena tidak ada pasokan ke daerah itu. Pasokan gula ke Aceh malah dipasok dari Medan, Sumatera Utara, itu pun hanya 4.000 ton.
”Dulu ada ’rembesan’ (impor diam-diam) dari Malaysia karena ada subsidi gula di negara itu. Sekarang tidak ada lagi subsidi di Malaysia, jadi tidak ada lagi gula melimpah ke Aceh atau Kalimantan Barat,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi defisit gula dunia, guru besar ilmu ekonomi pertanian Universitas Jember, Rudi Wibowo, menyarankan agar program revitalisasi pabrik gula dilakukan tepat waktu sehingga kapasitas produksi bisa meningkat.
Tingginya harga gula tahun 2009 mendorong petani memperluas areal tanam. Hal ini, kata Rudi, harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik gula. ”Kenaikan harga gula yang tinggi bisa dihindari apabila produksi gula dalam negeri optimal, revitalisasi pabrik gula berjalan baik, dan distribusi tidak bocor,” ujarnya. (OIN/MAS)
Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/02/19/03284954/Waspada...Dunia.Kekurangan.Pasokan..5.Juta.Ton.Gula

No comments: