Friday, August 21, 2009

Harga Gula Sulit Diturunkan
Rabu, 19 Agustus 2009 18:21 WIB 1 Komentar
Penulis : Andreas Timothy

JAKARTA--MI:Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku sulit menurunkan harga gula di pasaran hingga di bawah Rp 8.000 per kilogram. Selain harga gula di pasar internasional yang memang tinggi, jumlah gula yang disalurkan Bulog masih minim sehingga sulit untuk mereduksi harga gula di dalam negeri.

"Jumlah gula yang Bulog kelola hanya sekitar 14,6% dari total gula yang beredar di dalam negeri. Jadi sulit sekali turunkan harga gula," kata Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar di Jakarta, Rabu (19/8).

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Muhammad Ismet mengungkapkan dari target penjualan 680 ribu ton tahun ini, Bulog telah menjual gula produksi PT Perkebunan Nusantara (PT PN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) sebanyak 460.500 ton melalui 16 Divisi Regional yang tersebar di seluruh Indonesia. "Yang kami salurkan sangat sedikit sehingga dampak bagi penurunan harga gula belum dirasakan konsumen," ujar Ismet.

Mustafa mengakui meski penyaluran gula baik, akibat masih minimnya gula yang didistribusikan, pihaknya merasa kesulitan untuk menstabilkan harga di pasar lokal seperti yang dikehendaki Departemen Perdagangan atau harga ideal yaitu di kisaran Rp7.000-Rp7.500 per kg.

Ia melanjutkan selain karena kuantitasnya masih sangat minim, harga gula di pasaran internasional juga memicu melambungnya harga gula di dalam negeri. Saat ini harga gula di pasaran internasional pada perdagangan Jumat (7/8) di pasar London untuk pengiriman Oktober sempat melonjak hingga US$537,30 per ton. Harga ini adalah merupakan yang tertinggi sejak pasar komoditas tersebut didirikan pada tahun 1983. (*/OL-06)

sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2009/08/08/91229/4/2/Harga-Gula-Sulit-Diturunkan

4 comments:

Rudi B. Prakoso said...

Kalau dilihat di Jawa mulai dari ujung barat sampai ujung timur, banyak pabrik gula, bahkan mungkin setiap kecamatan ada 1 pabrik gula, nah dengan banyaknya pabrik gula ini, Indonesia khan bisa menurunkan harga gula, wong gula tidak beli dari luar negeri.a

Cosmos said...

Mmemang dari Jawa dari ujung timur saampai barat banyak pabrik gula, tapi harga pokok gula memaang sudah sedemikian tinggi, sehingga sulit untuk bisa turun harga gula itu. Karena itu masyarakat dimimta memahami bahwa harga gula memang sulit untuk diturunkan. Jadi memang wajar bila harga gula itu naik dan harganya adalah harga wajar. Petani tidak minta keuntungan yang tinggi dengan harga gula yang membumbung tinggi, tetapi yang minta untung tinggi mungkin pedagangnya. Terima kasih atas komentarnya. sampai jumpa di tulisan berikuitnya

Unknown said...

salam sejahtera
hih bagus juga blognya,baru kali ini dhana menemukan sebuah blog yang menggali tentang budidaya kebun salak n tebu he..he...ok good luck n seucses for U amien...

Cosmos said...

terima kasih ya Rihar Diana(dhana), ini sebagai awal penulisan, tapi ku masih belajar, soalnya pengetahuan mengenai salak n tebu masih sedikit sekali, kalau mau nambah boleh juga lho, ok aku tunggu dan terima kasih sekali lagi telah berkunjung ke blog ku ya