Tuesday, January 8, 2008

Keluh-kesah Petani Tebu

Memang sudah sejak zaman dahulu kala, nasib petani selalu yang terpinggirkan. Petani tebu yang selama selalu mendukung program pemerintah dalam rangka untuk menuju swasembada gula nasional, selalu dihadapkan bermacam-macam kendala. Kebijakan pemerintah dalam konsepnya membantu untuk mengeliminasi kendala dimaksud. Adapun kendala-kendala yang dihadapi petani antara lain:
Kendala pendanaan untuk menanam tebu, yang dibutuhkan adalah kredit yang dapat digunakan oleh petani untuk membiayai menanam tebu, yaitu untuk pembelian bibit dibantu oleh Pabrik Gula ( PTPN ), untuk mengolah lahan tebu dalam hal ini untuk membayar ongkos pengolahan tanah kepada para buruh tani, untuk pemupukan dalam hal ini dibantu oleh Koperasi dalam hal ini KPTR (Koperasi Petani Tebu Rakyat). Kendala pendanaan semestinya bisa kita kendalikan atau kita eliminasi, misalnya pendanaan untuk membiayai pembibitan bisa kita kendalikan dan sampai sekarang dapat dikatakan untuk pembelian bibit tidak ada masalah, karena Pabrik Gula bertanggung jawab dalam masalah bibit tebu. Sedangkan pendanaan untuk pengolahan lahan tebu, ini biasanya ada kendala, yaitu keterlambatan pengurusan kredit yang dilakukan oleh KPTR, karena biasanya turunnya dana untuk pengolahan lahan tidak selalu tepat waktu, yaitu pada saat dana itu dibutuhkan kredit untuk itu belum keluar, artinya petani harus mencari jalan keluar sendiri, bisa pinjam ke lembaga pemberi kredit lain yang tentunya bunganya lebih tinggi.
Untuk pemupukan tebu, biasanya terdapat kendala, karena datangnya pupuk dengan kebutuhan petani untuk pemupukan tebu tidak tepat sering terjadi keterlambatan, dimana keterlambatan pemberian pupuk akan berakibat kepada pertumbuhan tanaman tebu.
Kendala iklim yang selalu berubah-ubah, yaitu masa kemarau dan masa penghujan. Musim Kemarau panjang yaitu selama enam bulan mulai Mei sampai dengan Nopember dapat menguntungkan petani yang menanam tebu, bila masa tebang tebu dimulai Mei sampai Nopember, karena pada masa kemarau rendemen tebu dapat lebih tinggi. Masa kemarau yang pendek, kurang menguntungkan petani, karena musim penghujan rendemen tebu dapat turun. Karena masalah iklim kita tidak dapat mengendalaikan, maka hal ini kita serahkan kepada yang Maha Kuasa.
Dari kendala-kendala yang diuraikan diatas, tentunya pihak-pihak yang berwenang dalam hal membantu petani dalam rangka membantu pemerintah untuk swasembada gula nasional seharusnya memperhatikan hal-hal tersebut, dan dalam membuat kebijakan seharusnya selalu mengevaluasi apakah kebijakan yang sudah diformulasikan sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Itulah kendala yang dapat diungkapkan, dan masih banyak kendala-kendala yang lain yang belum diungkapkan, mungkin ada pihak lain yang dapat mengungkapkan dengan lebih terinci.

No comments: