Sunday, February 8, 2009

Banjir jember 2009 untuk diingat-ingat

Banjir di jember tahun 2009, telah meluluh lantakan 3 desa di kecamantan kencong, yaitu desa Paseban, Cakru dan Kraton, inilah menunjukkan pemerintah daerah jember tidak memperhatikan kepentingan publik, dimana banjir ini telah terjadi tiap tahun dan tahun ini terjadi lagi, apakah tahun depan akan terjadi lagi walahu alam.
Untuk itu disajikan berita tentang banjir jember ini sebagai berikut dari koran jawa pos:
[ Senin, 02 Februari 2009 ]
Banjir Susulan Mengancam

JEMBER - Hujan deras yang mengguyur Jember seharian kemarin membuat korban banjir di Kecamatan Kencong kian waswas. Banyak warga yang khawatir jika banjir susulan kembali melanda lagi. Padahal, sampai pagi kemarin banjir akibat luapan sungai tersebut belum surut sepenuhnya.

Bambang Siswanto, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jember mengakui sampai pagi kemarin air masih besar. "Dari hitungan kami korban mencapai 251 kepala keluarga atau sekitar 700 jiwa," kata Bambang Siswanto kepada wartawan kemarin. Selain itu. banjir tersebut juga merusak 200 hektare lahan persawahan, ditambah 15 hektare kebun jeruk.

Karena belum surut betul, pagi kemarin banyak warga yang melakukan evakuasi terhadap barang-barang. Khususnya bahan pangan seperti gabah yang mudah rusak terkena air. Mereka khawatir, banjir tak kunjung reda. Apalagi sore kemarin hujan deras kembali mengguyur Jember.

"Saat ini (kemarin, red) banyak warga yang mengemasi barang-barang. Mereka takut air banjir merusak bahan pangan yang mudah rusak," ungkapnya. Sedangkan sebagian warga lainnya, tetap masih mengungsi di tempat-tempat aman dari banjir.

Dia menjelaskan, air masih mengalir ke perkampungan warga karena ada tanggul yang jebol. Padahal, jebolnya tanggul tersebut terjadi beberapa hari sebelumnya. Setidaknya, ada dua titik tanggul yang jebol yang mengakibatkan aliran air sungai Tanggul ke arah permukiman warga.

Selain membantu warga, Tagana Jember juga mulai membuat dapur umum di balai desa setempat yang tidak diterjang banjir. Dapur umum tersebut untuk menyuplai logistik bagi korban banjir. Selain itu, pelayanan kesehatan juga dibuka bersamaan dengan pembangunan dapur umum.

Bambang khawatir jika ada titik di tanggul yang jebol lagi, akan membahayakan warga setempat. Apalagi, masih ada warga di sekitar tanggul yang tidak bersedia dievakuasi. "Sebagian korban masih bertahan di tanggul dan tidak mau dievakuasi, jika tanggul semakin jebol akan membahayakan," ujarnya.

Selain itu, PDAM Jember juga mulai menyuplai air bersih bagi korban banjir Kencong. PDAM Jember telah menyiapkan satu mobil tangki yang akan terus menyuplai air bersih. Khususnya untuk menyuplai air bersih bagi kebutuhan air bersih untuk dapur umum di Desa Kraton.

Kondisi itu diperparah dengan tidak adanya penerangan. Sebab, aliran listrik ke korban banjir sengaja dipadamkan. Menurut dia, tidak adanya penerangan membuat tim Tagana Jember kesulitan juga. Khususnya jika hujan mengguyur lagi sampai malam. (aro/jum)
sumber :
http://www.jawapos.co.id/radar/index.php?act=detail&rid=62485

silakan beri komentar!

No comments: