Jumat, 13 Januari 2012 11:47 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengusulkan agar tiap pabrik gula memiliki lahan tebu minimal sekitar 1.000 hektare untuk mendukung produksinya. "Tiap pabrik gula sebaiknya punya kebun tebu sendiri, meski tidak seluruhnya," kata Dahlan di sela-sela kunjungan di Banaran Resort, di Kabupaten Semarang, Jumat (13/1).
Pernyataan Dahlan tersebut untuk menanggapi keluhan yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo tentang kondisi delapan pabrik gula di provinsi ini yang perlu direvitalisasi.
Menurut Dahlan, jika satu pabrik gula minimal membutuhkan 5.000 hektare lahan untuk produksi, maka kebutahan sekitar 1.000 hektare di antaranya sudah tersedia. Ia menuturkan, mekanisme ini sebagai upaya untuk mengantisipasi persaingan dengan komoditas lain yang ditanam oleh petani.
"Petani masih berpikir menanam padi lebih menguntungkan dibanding tebu," katanya. Selain itu, lanjut dia, upaya ini juga sebagai bentuk pembinaan petani dalam menanam tebu.
"Selama ini, petani masih salah sangka tentang penilaian kualitas tebu untuk bahan baku gula," katanya. Dengan demikian, lanjut dia, penyelesaian masalah pabrik gula bukan selalu soal teknologi. "Masalah ini harus diselesaikan secara parsial, bukan melulu masalah teknologi," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Bibit Waluyo menyampaikan bahwa delapan pabrik gula di Jawa Tengah masih memiliki mesin yang usia tua. Kondisi tersebut dikhawatirkan tidak mampu mendukung target swasembada gula di Jawa Tengah pada 2013.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengusulkan agar tiap pabrik gula memiliki lahan tebu minimal sekitar 1.000 hektare untuk mendukung produksinya. "Tiap pabrik gula sebaiknya punya kebun tebu sendiri, meski tidak seluruhnya," kata Dahlan di sela-sela kunjungan di Banaran Resort, di Kabupaten Semarang, Jumat (13/1).
Pernyataan Dahlan tersebut untuk menanggapi keluhan yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo tentang kondisi delapan pabrik gula di provinsi ini yang perlu direvitalisasi.
Menurut Dahlan, jika satu pabrik gula minimal membutuhkan 5.000 hektare lahan untuk produksi, maka kebutahan sekitar 1.000 hektare di antaranya sudah tersedia. Ia menuturkan, mekanisme ini sebagai upaya untuk mengantisipasi persaingan dengan komoditas lain yang ditanam oleh petani.
"Petani masih berpikir menanam padi lebih menguntungkan dibanding tebu," katanya. Selain itu, lanjut dia, upaya ini juga sebagai bentuk pembinaan petani dalam menanam tebu.
"Selama ini, petani masih salah sangka tentang penilaian kualitas tebu untuk bahan baku gula," katanya. Dengan demikian, lanjut dia, penyelesaian masalah pabrik gula bukan selalu soal teknologi. "Masalah ini harus diselesaikan secara parsial, bukan melulu masalah teknologi," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Bibit Waluyo menyampaikan bahwa delapan pabrik gula di Jawa Tengah masih memiliki mesin yang usia tua. Kondisi tersebut dikhawatirkan tidak mampu mendukung target swasembada gula di Jawa Tengah pada 2013.
Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/12/01/13/lxpzzp-dahlan-tiap-pabrik-gula-mesti-punya-lahan-tebu-1000-hektar
7 comments:
infonya bagus,,, isi blognya juga oke,, slam kenal :D jangan lupa kunjung :D
nice info sobat :)
Absen siang
@Keluarga Ale: Terima kasih komennya untuk saling silaturahmi tentunya saya ucapkan salam kenal juga dan aku akan berkunjung
@Rama Arif Maulana, terima kasih kunjungannya dan aku juga akan berkunjung kembali.
@cosmos = ia sama2 mari jalin silaturahmi,, btw kok ga ada buku tamunya ya??
hadir kembali mas bro :D
izin nyimak tebunya :)
Absen siang
@Keluarga Ale: ada kok C-Box nya. Thank ya jalin silaturahmi terus.
@Rama Arif Maulana: terima kasih, bisa menyimak tebunya.
Sengaja nih tak tampilin berita dari tulisan orang biar rame, dan semua orang tahu masalah yang ada di tebu dan pergulaan Indonesia
hadir kembali sob izin nyimak gula :)
Absen siang
Post a Comment