Ribuan Petani Tebu Serbu Kantor Gubernur
Norma Anggara - detikSurabaya
Norma Anggara - detikSurabaya
Surabaya - Ribuan petani tebu Indonesia dan pekerja pabrik gula se Jawa Timur dan Jawa Tengah menggelar unjuk rasa di depan kantor gubernur Jalan Pahlawan. Ribuan massa ini menolak rencana Menteri Perdagangan membebaskan peredaran gula rafinasi yang berasal dari gula mentah impor.
"Padahal dalam satu tahun petani bisa meningkatkan produksi hingga 1,1 juta ton, kalau ada gula rafinasi harga 1 kilo bisa mencapai Rp 50 ribu," kata Arum Sabil Ketua Umum APTRI (Asosiasi Pekerja Tebu Rakyat Indonesia) kepada detiksurabayacom, Selasa (21/12/2010).
Ribuan massa ini sebelumnya melakukan longmarch dari PT Perkebunan Nusantara di Jalan Jembatan Merah No 39 Surabaya dan berorasi. Mereka kemudian jalan kaki ke kantor gubernur.
Massa yang sebelumnya menumpang 100 bus ini mendesak pada pemerintah propinsi agar segera merevitalisasi pabrik gula yang sudah tua. Massa menuntut agar pemerintah propinsi dan penegak hukum segera melakukan audit dan pemeriksaan terhadap pengusaha yang memiliki perusahaan gula rafinasi. Mereka menduga adanya konspirasi manipulasi izin impor dan tarif bea masuk gula impor.
"Ada indikasi dan patut diduga telah terjadi konspirasi manipulasi ijin impor dan tarif bea masuk gula impor. Sesuai kapasitas ijin BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) 3.206.200 ton gula berpotensi merugikan negara sebesar Rp 1,7 triliun," ujarnya.
Peningkatan produksi gula dari tahun 2003 sampai 2008 adalah sekitar 1.036.510 ton, sedangkan nilai investasi mencapai Rp 1,5 triliun. Hingga pukul 12.00 WIB, massa masih menunggu di depan kantor gubernur.
Massa membawa bendera merah putih, ada yang mengenakan topi caping milik petani dan mengenakan pakaian batik. Selagi menunggu mereka juga memutar musik dangdut dari sebuah truk yang khusus mengangkut sound system.
"Kami akan menunggu keputusan dari gubernur, meskipun sampai sore!" Pungkas Arum Sabil.
(fat/fat)"Padahal dalam satu tahun petani bisa meningkatkan produksi hingga 1,1 juta ton, kalau ada gula rafinasi harga 1 kilo bisa mencapai Rp 50 ribu," kata Arum Sabil Ketua Umum APTRI (Asosiasi Pekerja Tebu Rakyat Indonesia) kepada detiksurabayacom, Selasa (21/12/2010).
Ribuan massa ini sebelumnya melakukan longmarch dari PT Perkebunan Nusantara di Jalan Jembatan Merah No 39 Surabaya dan berorasi. Mereka kemudian jalan kaki ke kantor gubernur.
Massa yang sebelumnya menumpang 100 bus ini mendesak pada pemerintah propinsi agar segera merevitalisasi pabrik gula yang sudah tua. Massa menuntut agar pemerintah propinsi dan penegak hukum segera melakukan audit dan pemeriksaan terhadap pengusaha yang memiliki perusahaan gula rafinasi. Mereka menduga adanya konspirasi manipulasi izin impor dan tarif bea masuk gula impor.
"Ada indikasi dan patut diduga telah terjadi konspirasi manipulasi ijin impor dan tarif bea masuk gula impor. Sesuai kapasitas ijin BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) 3.206.200 ton gula berpotensi merugikan negara sebesar Rp 1,7 triliun," ujarnya.
Peningkatan produksi gula dari tahun 2003 sampai 2008 adalah sekitar 1.036.510 ton, sedangkan nilai investasi mencapai Rp 1,5 triliun. Hingga pukul 12.00 WIB, massa masih menunggu di depan kantor gubernur.
Massa membawa bendera merah putih, ada yang mengenakan topi caping milik petani dan mengenakan pakaian batik. Selagi menunggu mereka juga memutar musik dangdut dari sebuah truk yang khusus mengangkut sound system.
"Kami akan menunggu keputusan dari gubernur, meskipun sampai sore!" Pungkas Arum Sabil.
Sumber:
http://surabaya.detik.com/read/2010/12/21/122640/1529691/466/ribuan-petani-tebu-serbu-kantor-gubernur?881104465
No comments:
Post a Comment